Rakornis Pengembangan Taman Nasional Tambora

By Admin

nusakini.com--Asisten Deputi (Asdep) Pemberdayaan Kawasan Strategis dan Khusus, Kemenko PMK, Widjanarko Setyawan hari ini memimpin rapat koordinasi teknis sebagai tindak lanjut rakor pada tanggal 14 juni 2017 tentang rencana pengembangan kawasan Taman Nasional Tambora (TNT) sebagai kawasan pariwisata alam berbasis konservasi. Rapat yang diselenggarakan di ruang rapat lantai.7 Gedung Kemenko PMK ini turut dihadiri oleh Kepala Taman Nasional Tambora, Kemenko Maritim, Kementerian LHK, Kementerian Desa dan Transmigrasi, Kementerian ATR/BPN, BAPEDA Provinsi, dan beberapa perwakilan K/L lainnya. 

Menurut Wijanarko, untuk percepatan pengembangan kawasan Taman Nasional Tambora diperlukannya pembentukan Tim lintas sektor atau grup sesuai dengan tupoksinya. “Selain rencana aksi, kita juga diminta untuk membentuk tim tentang percepatan pembangunan tambora lintas sektor atau grup dan berjalan sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Tim ini sifatnya tidak mengikat tetapi kita tetap bersepakat dan komitmen dengan rencana kita”, tutur Wijanarko pada pengantarnya. 

Kepala Taman Nasional Tambora (TNT), Budhy Kurniawan dalam paparannya menyampaikan perkembangan TNT terkini. Menurutnya nama TNT sudah mendunia, dalam sebuah situs, Tambora masuk dalam 15 situs eksotik di Indonesia. “Ini yang menjadi motivasi kami bagaimana menjadikan tambora sebagai destinasi wisata yang melesat”, ujar Budhy. 

Lebih lanjut Budhy mengatakan, dalam bulan lalu sudah menyusun masterplan dengan tahapan yang sudah di lalui meluputi, observasi, melakukan drafting, dan konsultasi publik. Kemudian untuk rencana pengembangan jalur, menggunakan jalur pendakian yang sudah ada antara lain Sanggar, Piong, Kawindato’I, Pancasila, Doro Ncanga. 

Wijanarko mengatakan, selain potensi alamnya, juga perlu menyiapkan sumber daya manusianya. “Kita lihat perkembangan tambora sudah banyak dan baik. Tugas kita dari kementerian dan lembaga bagaimana kita mendukung semua ini, dan masyarakatnya juga perlu kita siapkan untuk pelayanannya, mulai dari kulinernya atau kerajinan tangannya”. 

Pada akhir rapat Wijanarko berharap agar ada hasil nyata pembangunan Taman Nasional Tambora yang di rasakan oleh masyarakat dalam kurun waktu 1-2 tahun lagi. Apalagi potensi wisata yang dapat dikembangkan di Tambora banyak, antara lain: wisata alam yaitu berupa wisata pendakian ke kaldera dan jelajah hutan (jungle tracking) dam sebagainya. (p/ab)